Alasan Tak
Mau Berjilbab
Setan bisa masuk kepada manusia melalui dua pintu utama, yaitu syubhat
dan syahwat. Syubhat merupakan kerancuan/kekaburan berfikir atau keragu-raguan
sedangkan syahwat yaitu dorongan hawa nafsu yang cenderung mengajak
kemaksiatan. Seseorang tidak melakukan sesuatu tindak maksiat kecuali dari dua
pintu tersebut. Dua perkara itu merupakan penghalang sehingga seorang muslim
tidak mendapatkan keridhaan Allah, masuk surga dan jauh dari neraka. Salah satu
bagian dari agama ini yang telah terasuki bahaya syubhat dan syahwat antara
lain alasan para wanita muslimah tidak memakai jilbab.
Permasalahan jilbab terus menjadi pembicaraan hangat. Walaupun
secara statistik jumlah wanita muslimah yang berjilbab terus bertambah namun
masih banyak (sebagian besar) kita jumpai wanita muslimah yang masih tidak
berjilbab atau kalaupun berjilbab masih jauh dari tuntunan syar'i. Beragam
alasan syubhat dan syahwat terus dikembangkan oleh musuh-musuh islam agar
wanita muslimah tidak memakai hijab (jilbab syar'i) bahkan lebih suka tanpa
memakai jilbab. Dan hal ini banyak ditiru dan dikembangkan oleh kaum muslimin
sendiri sehingga banyak sekali wanita muslimah yang tertipu dan akhirnya jauh
dari tuntunan syar'i.
Berikut kita uraikan salah satu syubhat dan syahwat yang dijadikan
alasan bagi muslimah untuk menolak hijab dan beberapa bantahan yang dikemukakan
oleh beliau syaikh Abdul Hamid al-Hilali dalam bukunya Saudarikau Apa yang
Menghalangimu untuk Berhijab tentang masalah ini.
MENAHAN GEJOLAK
SEKSUAL
Syubhat ini menyatakan, gejolak nafsu seksual pada manusia adalah
sangat besar, dan membahayakan. Ironinya ketika bahaya itu timbul ketika nafsu
itu ditahan dan dibelenggu. Jika terus menerus ditekan, ia bisa mengakibatkan
ledakan dahsyat.
Hijab wanita akan menyembunyikan kecantikannya, sehingga para pemuda
tetap dalam gejolak nafsu, seksual yang ditahan, dan hampir meledak, bahkan
kadang tak tertahankan sehingga ia melampiaskan dalam bentuk tindak perkosaan
atau pelecehan seksual lainnya.
Sebagai pemecahan masalah tersebut, satu-satunya cara adalah
membebaskan wanita dari mengenakan hijab, agar para pemuda mendapatkan sedikit
nafas bagi pelampiasan nafsu mereka yang senantiasa bergolak di dalam.
Dengan demikian, hasrat mereka sedikit bisa terpenuhi. Suasana itu
lalu akan mengurangi bahaya ledakan gejolak nafsu yang sebelumnya tertahan dan
tertekan.
1.
Bantahan
Sepintas, syubhat di atas secara lahiriah nampak logis dan
argumentatif. Kelihatannya, sejak awal, pihak yang melemparkan jalan pemecahan
tersebut ingin mencari kemaslahatan bagi masyarakat dan menghindari mereka dari
kehancuran. Padahal keyataannya, mereka justru menyebabkan bahaya yang jauh
lebih besar bagi masyarakat, yaitu menyebabkan tercerai-berainya masyarakat,
kehancuarannya, bahkan berputar sampai seratus delapan puluh derajat pada
kebinasaan. Seandainya jalan pemecahan yang mereka ajukan itu , benar tentu
negara Amerika dan negara-negara Eropa serta negara-negra yang berkiblat kepada
mereka akan menjadi negara yang paling kecil kasus perkosaan dan kekerasannya
terhadapa kaum wanita di dunia, juga dalam kasus-kasus kejahatan yang lain.
Amerika dan negara-negara Eropa amat memperhatikan masalah ini,
dengan alasan kebebasan indivudual. Di sana dengan mudah anda akan mendapatkan
majalah porno dijual di sembarang tempat. Bila musim panas tiba, banyak wanita
di sana yang membuka pakaiannya dan hanya mengenakan pakaian bikini. Dengan
perkataan seperti itu, mereka berjemur di pantai atau di kota-kota pesisir
lainnya. Bahkan ada yang bertelanjang dada dan hanya memakai penutup ala
kadarnya. Terminal-terminal video rental bertebaran di seluruh pelosok Amerika
dengan semboyan “adults only” (khusus untuk orang-orang dewasa). Di
terminal-terminal ini anak-anak cepat tumbuh matang, dalam seksual sebelum
waktunya. Siapa saja dengan mudah bisa menyewa kaset-kaset video dan memutarnya
di rumah atau langsung menontonnya di tempat-tempat penyewaan.
Rumah-rumah bordir bertaburan di mana-mana. Bahkan di sebagaian
negara, memajang para wanita tuna susila (pelacur) di etalase sehingga bisa
dilihat peminatnya dari luar.
Apa kesudahan dari hidup yang serba boleh itu? Apakah kepuasan
mereka terpenuhi, sebagaimana yang ramai mereka bicarakan ? apakan para wanita
terpelihara dari bahaya besar ini?
2.
Data
statistik Amerika
Amerika - yang berarti data statistiknya bisa dipertanggungjawakan
karena ia dikeluarkan oleh pihak pemerintah, tidak oleh peguyuban sensus - di
halaman 6 dar Dalam sebuah buku berjudul “Crime in U.S.A “ terbitan pemerintah
federal di i buku ini tertulis:” Setiap kasus perkosaan yang ada, selalu
dilakukan dengan kekerasan dan itu terjadi di Amerika setiap 6 menit sekali.”
data ini adalah yang terjadi pada tahun 1998, yang dimaksud dengan kekerasan di
sini adalah dengan menggunakan senjata tajam.
3.
Tafsir empiris ayat al-quran
Data statistik ini juga data-data statistik lainnya yang dinukil
dari sumber berita yang dapat dipertanggungjawabkan menunjukkan semakin
melonjaknya tingkat pelecehan seksual di negra-negara tersebut. Tidak lain
kenyataan ini merupakan penafsiran empiris (secara nyata dan dalam praktek
kehidupan sehari-hari) dari firman Allah: ”Hai nabi katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min,” hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu
…”(Al-ahzab:59)
Sebab turunnya ayat ini sebagaimana yang disebutkan oleh imam
Qurthubi dalam tafsirnya -- karena para wanita biasa melakukan buang air besar
di padang terbuka sebelum dikenalnya kakus (tempat buang air khusus dan
tertutup). Diantara mereka itu dapat dibedakan antara budak dan wanita merdeka.
Perbedaan itu bisa dikenali yakni dengan yakni kalau wanita merdeka mereka
menggunakan hijab. Dengan begitu, para pemuda enggan menggangunya.
Sebelum turunnya ayat ini wanita-wanita muslimah juga melakukan
buang hajat di padang terbuka tersebut. Sebagian orang-orang durjana mengira
kalau dia adalah budak ketika diganggu, wanita muslimah itu berteriak sehingga
laki-laki itupun kabur. Kemudian mereka mengadukan peristiwa tersebut kepada
nabi saw, sehingga turunlah ayat ini.
Hasil ini menegaskan, wanita yang memamerkan auratnya,
mempertontonkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya kepada setiap orang yang lalu
lalang, lebih berpotensi untuk diganggu. Sebab dengan begitu ia telah
membangkitkan nafsu seksual yang terpendam.
Adapun wanita yang berhijab, maka ia senantiasa menembunyikan
kecantikan dan perhiasannya . Tak ada yang kelihatan darinya kecuali telapak
tangan dan wajah menurut suatu pendapat dan pendapat lainnya mengatakan tidak
boleh terlihat dari wanita tersebut selain matanya saja.
Syahwat apa saja yang bisa dibangkitkan oleh wanita berhijab itu?
Instink seksual apa yang bisa digerakkan oleh seorang wanita yang menutup rapat
seluruh tubuhnya itu?
Allah mensyariatkan hijab sebagai benteng bagi wanita dari gangguan
orang lain. Sebab Allah swt mengetahui, pamer aurat akan mengakibatkan semakin
bertambahnya kasus pelecehan seksual, karena perbuatan terxebut menbangkitkan
nafsu seksual yang sebelumnya tenang.
Kepada orang yang masih mempertahankan dan menyakini kebenaran
syubhat tersebut kita bisa menelanjangi kesalahan mereka melalui empat hakikat:
Pertama, berbagai data statistik telah mendustakan cara pemecahan yang
mereka tawarkan
Kedua, hasrat seksual terdapat pada
masing-masing pria dan wanita. Ini merupakan rahasia Ilahi yang dititipkan
Allah kepada keduanya untuk hikmah yang sangat banyak, diantaranya demi
kelangsungan keturunan. Jika boleh berandai-andai, andai kata hasrat seksual
itu tidak ada, apakah keturunan manusia masih bisa dipertahankan? Tak seorang
pun memungkiri keberadaan hasrat dan naluri ini. Tetapi dengan tidak
mempetimbangkan adanya naluri seksual tersebut tiba-tiba seorang laki-laki
diminta berlaku wajar diantara pemandangann yang serba terbuka dan telanjang
amat ironi memang.
Ketiga, yang membangkitkan nafsu seksual
laki-laki adalah tatkala ia melihat kecantikan wanita, baik wajah atau anggota
tubuh lain yang mengundang syahwat. Seseorang tidak mungkin melawan fitrah yang
diciptakan Allah,(keciuali mereka yang dirahmari Alllah), sehingga bisa
memadamkan gejolak syahwatnya tatkala melihat sesuatu yang membangkitkannya.
Keempat, orang yang mengaku bisa
mendiaknosa nafsu seksual yang tertekan dengan mengumbar pandangan mata kepada
wanita cantik dan telanjang sehingga nafsunya bisa terpuaskan (dan dengan
demikian tidak menjurus kepada perbuatan yang lebih jauh,misalnya pemerkosaan
atau pelecehan seksual lainnya).
Maka yang ada
hanya dua kemungkinan:
Pertama, orang itu adalah laki-laki yang
tidak bisa terbangkitkan nafsu seuksualnya meski oleh godaan syahwat yang
bagaimanapun (bentuk dan jenisnya), Ia termasuk kelompok orang yang dikebiri
kelaminnya sehingga dengan cara apapun mereka tidak akan merasakan keberadaan
nafsunya.
Kedua, laki –laki yang lemah syahwat atau impoten .
Aurat yang
dipamerkan itu tidak akan mempengaruhi
dirinya.
Apakah orang-orang yang membiarkan subhat tersebut (sehingga
dijadikannya jalan pemecahan ) hendak memasukkan kaum laki-laki
0 comments:
Post a Comment